PRINGSEWU,sinarberitanews.com-Pengepul BBM jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Fajarisuk Kabupaten Pringsewu Lampung masih marak terjadi. Para pengecor menggunakan motor dengan tangki BBM yang diduga telah dimodifikasi untuk membeli Pertalite dalam jumlah banyak,Selasa (16/9/25)
Dari pantauan media ini di SPBU Pertamina 24-353.54 Pajaresuk Timur Modus Pengepul bolak-balik ikut antrian membeli Pertalite di SPBU. Mereka bisa langsung mengisi tengki motor kepada petugas SPBU setelah mengisi Pertalite, disinyalir karena ada kerjasama dengan pihak SPBU. hal itu berbeda dengan yang dilakukan warga yang membeli untuk konsumsi kendaraannya sendiri mereka langsung membayar kepada petugas SPBU yang melayani setelah di isi.
Supriyanto operator SPBU atau petugas SPBU, yang melayani pengisian pengecor saat di konfirmasi, mengatakan sehari bisa 2 sampai 3 kali bolak balik untuk mengepul selagi ada pertalite.
Lebih lanjut supriyanto menjelaskan yang ngepul orang sini yang nampung juga orang sini aja". Jelasnya
Salah satu sumber yang identitasnya kami rahasiakan, mengatakan dampak bagi Masyarakat dengan Keberadaan para pengecor ini mengganggu karena mereka menyebabkan BBM di SPBU cepat habis, sebab mereka bolak balik membeli dengan ikut antrian.
Akibatnya Warga yang membeli Pertalite untuk konsumsi sendiri merasa kecewa dan kesal karena Pertalite merupakan BBM bersubsidi yang diperuntukkan untuk masyarakat kalangan bawah, bukan untuk dijual kembali.
"Iya kecewa Kalau melihat aturan apa yang mereka lakukan jelas melanggar, pemerintah harus bertindak jangan dibiarkan," katanya
Senada dikatakan warga lainnya, para Pengepul yang menggunakan motor tersebut dalam sekali membeli berkisar dengan harga Rp100ribu-Rp150ribu.
Warga berharap Pemerintah dapat mengambil langkah tegas dengan merangkul Pertamina dan para pihak terkait untuk memberikan sanksi nyata kepada pihak SPBU yang membiarkan pengepul.
Pemerintah juga perlu secara berkesinambungan melakukan peninjauan dan pengecekan ke SPBU untuk memastikan takaran dan kualitas BBM yang dijual sesuai aturan. (Merliyansyah)