KOTA BEKASI,sinarberitanews.com- Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, H. Gilang Esa Mohamad, menyoroti rendahnya realisasi PAD (pendapatan asli daerah) dan realisasi penyerapan anggaran daerah yang hingga akhir November 2025 belum menunjukkan progres signifikan alias jeblok.
Menurutnya, kondisi ini sangat merugikan masyarakat karena pembangunan menjadi terhambat dan tidak berjalan optimal.
“Bagaimanapun, ini kan yang dirugikan masyarakat. Kalau sampai dana ini masih ada, belum terbelanja, tapi kita nggak tahu ada punishment apa dari Kementerian Keuangan maupun Pemerintah Pusat,” ujar Gilang usai rapat evaluasi bersama dinas terkait, Kamis (20/11/2025).
Politisi asal PDI Perjuangan ini menyatakan, Pemerintah Kota Bekasi harus bergerak cepat untuk mengejar serapan.
“Saya berharap kadis yang baru ini bisa lebih gas pol atau cepat dalam membelanjakan. Karena semua ini berkaitan dengan pembangunan yang saat ini banyak terkendala,"harapnya.
Menurutnya, serapan anggaran saat terakhir ia mengikuti evaluasi baru berada di sekitar 50 persen.
“Kalau saya terakhir ikut itu, baru menyentuh angka 50 persenan, kalau nggak salah. Kita berharap bisa 70 persen, walaupun ini sudah tanggal 20. Tinggal sedikit lagi waktu yang tersisa,"tutur Gilang.
Ia menjelaskan, Komisi II secara rutin melakukan rapat mingguan dengan dinas terkait untuk mendorong percepatan realisasi anggaran.
“Setiap minggu Komisi II DPRD Kota Bekasi itu rapat dengan dinas. Walaupun kadang dinasnya nggak hadir karena kemarin baru mutasi, sempat ada asesmen juga, tapi kita tetap menggenjot supaya anggaran cepat dibelanjakan,"bebernya. (Adv)
