SUKABUMI,sinarberitanews.com-Pemerintah Kabupaten Sukabumi memaparkan pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting dalam kegiatan Penilaian Kinerja TPPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 yang digelar di Pendopo Sukabumi, Rabu 13 Agustus 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur lintas sektor, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi yang diwakili oleh Sekretaris DPPKB, Hj. Tia Fatimah.
Paparan disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, SE., selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi.,pada Ravu 1 Beliau memaparkan capaian, tantangan, dan strategi percepatan penurunan stunting, disertai gambaran umum demografi dan proyeksi penduduk Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat tahun 2025, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi pada tahun 2024 mencapai 2.828.024 jiwa, terdiri dari 1.433.378 laki-laki dan 1.394.646 perempuan. Proyeksi tahun 2029 menunjukkan peningkatan menjadi 2.940.780 jiwa, dengan penduduk usia produktif (15–64 tahun) mencapai 68,56% yang mencerminkan potensi bonus demografi. Distribusi generasi menunjukkan dominasi Gen Z dan Gen Y yang menjadi modal penting dalam pembangunan sumber daya manusia.
Dari sisi kesehatan, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi sebesar 20,5%, dengan tren penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah melalui 8 aksi konvergensi, seperti analisis situasi, pemetaan kegiatan perangkat daerah, rembug stunting, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM), penguatan sistem manajemen data, audit kasus stunting, hingga review kinerja intervensi spesifik
Hj. Tia Fatimah menegaskan bahwa kehadiran DPPKB pada kegiatan ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung percepatan penurunan stunting, khususnya melalui edukasi keluarga, pendampingan keluarga berisiko stunting, dan optimalisasi intervensi di tingkat desa. “Bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewujudkan generasi emas Sukabumi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja, memperkuat sinergi lintas sektor, dan memperluas kolaborasi pentahelix antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat, dan media, demi mencapai target penurunan stunting secara berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.(mem)