Pringsewu,sinarberitanews.com-Proyek Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) diduga menjadi ajang korupsi dengan dikondisikannya setoran oleh seorang ustad yang berasal dari pesawaran inisial il, dengan mengatasnamakan sebagai orang bupati dia mengambil setoran proyek tersebut tentu saja semua pihak takut dengan ustad ini terang sumber yang meminta indentitasnya tidak dibuka.
"Saat pencairan termin proyek semua setoran diambil oleh ustad pesawaran itu, sehingga rekanan dan pihak dinas bingung," ungkap sumber.
Dijelaskan sumber proyek dengan pagu anggaran puluhan miliar tersebut oleh ustad asal Pesawaran tersebut mengambil setoran proyek tersebut pada pihak rekanan sehingga diduga proyek ini pasti dikerjakan dengan penuh kecurangan.
"Rekanan proyek tersebut sebenarnya pusing pak, karena ustad tersebut menarik setoran proyek Labkesda ini saat pencairan termin awal infonya," kata sumber.
Bau busuk tercium kemana-mana tentang informasi bagi-bagi fee proyek oleh sejumlah oknum pejabat Dinas Kesehatan setempat disoroti masyarakat sebagai wujud buruknya kinerja pegawai OPD setempat dalam pengawasan proyek yang ada pada Dinas Kesehatan setempat.
Dengan lemahnya pengawasan proyek Labkesda Kabupaten Pringsewu tersebut disebabkan proyek tersebut dikuasai oleh oknum ustad dari pesawaran tersebut semua pihak tidak berdaya melawan karena yang bersangkutan mengaku orang kepercayaan bupati pringsewu, sang ustad inilah yang mengondisikan setoran proyek tersebut yang jumlahnya mencapai miliyaran karena pagu anggaran Labkesda tersebut mencapai Rp.10,9 Miliar.
Lebih jauh dikatakan sumber bisa dilihat bangunan Labkesda Pringsewu tersebut bangunan yang nilai anggarannya mencapai Rp.10,9miliar itu dikerjakan tidak sesuai RAB karena terendus bau setoran proyek yang mencapai milyaran juga jumlahnya.
"Bisa dilihat itu sebabnya bermunculan bangunan dengan kualitas buruk disini, karena belum apa-apa sudah ada setoran-setoran yang tidak sesuai peruntukan," ujar sumber.
Sementara pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu saat diminta konfirmasi terkait proyek Labkesda tersebut terkesan menghindar tidak satupun yang bisa ditemui bahkan bertemu memilih bungkam.
Sementara rekanan proyek tidak bisa dikonfirmasi saat kelokasi pekerjaan hanya bertemu para pekerja saat ditanya soal proyek mereka menjawab tidak mengerti hanya bekerja saja.
"Kami hanya bekerja pak tidak tahu soal proyek dan persoalannya termasuk urusan setoran," terang salah satu pekerja. (Merliyansyah)