Pesawaran,sinarberitanews.com-Dugaan penyimpangan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, semakin menguat. Sejumlah wali murid melaporkan adanya praktik pemotongan, penguasaan buku tabungan siswa, hingga dugaan penahanan dana PIP oleh oknum kepala sekolah. Kasus ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk LMP Pesawaran dan Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran (FKW-KP), yang menilai praktik tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dugaan tersebut mengarah pada pola yang hampir sama di berbagai sekolah: wali murid tidak pernah menerima dana penuh, sebagian diminta menyerahkan buku tabungan kepada pihak sekolah, dan ada yang bahkan tidak diberitahu bahwa anaknya menjadi penerima PIP.
Seorang wali murid mengungkapkan bahwa dana yang seharusnya diterima anaknya justru tidak pernah diserahkan oleh pihak sekolah.
“Kalau kami tidak tanya, ya tidak dikasih. Bahkan buku tabungan anak-anak ditahan pihak sekolah. Kami masyarakat kecil, tapi jangan diperlakukan seperti ini,” keluhnya
Kadis Pendidikan Pesawaran Keluarkan Pernyataan Paling Keras: “Karier Mereka Selesai!”
Menanggapi kegaduhan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran, Anca Marta Utama, mengeluarkan pernyataan paling keras sejak menjabat. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir sedikit pun dugaan penyimpangan dana yang menjadi hak siswa miskin.
“Saya tegaskan, tidak ada ruang untuk bermain-main dengan dana PIP. Itu uang negara, uang untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Jika ada kepala sekolah atau siapa pun yang berani menyimpang, saya pastikan mereka akan diproses, disanksi, dan dicopot dari jabatannya,” tegas Anca, Senin (17/11/2025).
Ia juga memperingatkan keras kepada para kepala sekolah agar tidak mencoba menutup-nutupi fakta yang terjadi di lapangan.
“Siapa pun yang mencoba mengaburkan informasi, menyembunyikan buku tabungan, atau memanipulasi data, sama saja menghalangi proses penegakan aturan. Itu pelanggaran berat. Saya tidak akan melindungi siapa pun. Kalau salah, ya salah,” ujar Anca dengan nada tinggi.
Dinas Pendidikan, kata Anca, segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sekolah-sekolah yang dilaporkan, termasuk memanggil para kepala sekolah, bendahara, hingga operator.
“Kami sudah menyiapkan langkah internal. Kalau nanti ditemukan pemotongan, manipulasi, atau penyimpangan lainnya, semuanya akan kami serahkan kepada aparat penegak hukum. Dinas tidak akan menghalangi proses hukum, bahkan kami yang akan mendorongnya,” tegasnya.
Kepala Sekolah Diingatkan: “Jangan Jadikan Anak-Anak Sebagai Korban!”
Anca mengingatkan seluruh kepala sekolah di Kabupaten Pesawaran untuk menjaga integritas dan menghentikan praktik pemotongan apa pun terhadap dana pendidikan.
“Jangan jadikan anak-anak sebagai korban. Jangan jadikan program pemerintah sebagai bancakan. Kami serius. Siapa pun yang bermain, saya pastikan kariernya selesai,” tutupnya. (Dyrz)
